KAJIAN ANALISIS DESKRIPTIF PRINSIP SPIRITUALITAS ZAKHARIA SEBAGAI UPAYA PEMBAHARUAN FORMASI ROHANI KRISTEN MASA KINI |
Author : Made Nopen Supriadi, Daniel Sarwono, Estherlina Maria Ayawaila |
Abstract | Full Text |
Abstract :This paper is a phenomenological descriptive analysis of the living conditions of Christians today. The author found several problems in the life of Christian spirituality today, namely: the failure of Christians to reflect on their spirituality by their religious positions, the emergence of an apathetic attitude to show a good spiritual life due to an experience of failure, a lack of practical implementation of the values of spirituality that are understood, the life of spirituality. without obedience and the presence of a center of non-biblical spirituality in the Christian life. The writer observes this problem as a problem in building the spiritual formation of Christianity today. This problem the writer observed was also experienced by Zacharias, but the Bible provides the fact that Zacharias was able to overcome these problems. Thus this paper refers to the principle of Zacharias spirituality in answering this problem. Hopefully this article adds insight and provides answers to the lives of Christians today. |
|
PERINTISAN GEREJA SEBAGAI BAGIAN DARI IMPLEMENTASI AMANAT AGUNG |
Author : Simon, Semuel Ruddy Angkouw |
Abstract | Full Text |
Abstract :Tulisan ini membahas mengenai perintisan gereja sebagai bagian dari implementasi Amanat Agung. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan. Merintis gereja merupakan bagian dari Amanat Agung karena perintisan gereja mengimplementasikan penyebaran Injil kepada jemaat yang terbentuk. Jika menelusuri PB dan catatan historinya dalam menentukan lokasi perintisan gereja, Allah dan manusia berperan. Dari sisi Allah dasar teologisnya ketika Paulus dan Silas berdoa, kemudian Roh Kudus memberi petunjuk kemana mereka harus pergi (Kis. 16:4-12). Sementara dari sisi manusia, para rasul mengutus orang-orang untuk memberitakan Injil ke daeah-daerah yang ditetapkan. Di dalam pelaksaan perintisan gereja mengenali budaya diperlukan serta keterlibatan dari mentoring dilibatkan. Di dalam memulai penanaman gereja baru, berfokus kepada penataan iman kepada petobat-petobat baru maupun pada jemaat yang akan bergabung sebagai anggota tetap diprioritaskan dari pada membicarakan hal-hal yang bersifat materi |
|
KAJIAN MANFAAT ALKITAB MENURUT 2 TIMOTIUS 3: 16 DAN IMPLIKASINYA BAGI ORANG PERCAYA MASA KINI |
Author : Marthen Mau |
Abstract | Full Text |
Abstract :Satu-satunya wahyu khusus adalah Alkitab yang telah dihembuskan oleh Allah sebagai sumber utama untuk dipelajari oleh manusia, sehingga dapat menata hidupanya secara bertanggung jawab dalam pelayanan dan kehidupan setiap hari. Dewasa ini sebagian orang menganggap bahwa Alkitab sudah ketinggalan zaman dan tidak bermanfaat lagi bagi umat manusia, karena zaman ini merupakan zaman ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. Tetapi sebagian orang tetap meyakini bahwa Alkitab sangat berguna bagi umat manusia karena itu Alkitab harus dipelajari secara saksama hingga dimengerti konten Alkitab secara menyeluruh. Tulisan ini bertujuan untuk mendorong dan membangkitkan semangat baru bagi orang percaya untuk giat dalam mempelajari firman-Nya yang telah dihembuskan oleh Allah sebab saat membaca firman Tuhan dapat menunjukkan bahwa Allah sedang berbicara kepada para pembacanya. Tulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kajian eksegesis. Oleh karena itu, melalui artikel ini memberikan pandangan bagi orang percaya untuk memiliki loyalitas dalam membaca Alkitab karena Alkitab sangat bermanfaat bagi orang percaya untuk diimplikasikannya dalam kehidupan masa kini |
|
TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PANDEMI CORONAVIRUS DISEASE 2019 DALAM PRINSIP PEMBALASAN |
Author : Efesus Suratman |
Abstract | Full Text |
Abstract :Banyak orang yang mengharapkan kehidupan yang baik, sehat, sejahtera, tidak mengalami penderitaan. Orang-orang yang hidupnya berkemakmuran, sehat, tanpe penderitaan biasanya mereka dianggap sebagai orang yang takut akan Tuhan dan taat, dimana konsep takut akan Tuhan mendapat berkat dan tidak mendapatkan kutuk, penderitaan, atau hal-hal yang tidak baik lainnya yang sering disebut dengan prinsip pembalasan. Prinsip pembalasan ini adalah prisip yang lazim dan dipercaya dari masa ke masa, dalam sastra hikmat prinsip pembalasan menjadi salah satu point yang perlu diperhatikan. Namun pada faktanya banyak juga yang saleh, takut akan Tuhan, baik mereka mengalami penderitaan yang tidak pada tempatnya. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif menggunakan pendekatan tinjauan teologis dapat digunakan untuk memahami gap yang terjadi, konsep prinsip pembalasan tidaklah dapat ditetapkan secara general dan dapat dinyatakan kurang tepat jika ditujukan kepada orang benar, orang saleh, orang baik, anak kecil yang menderita, karena teori yang dinyatakan dengan fakta yang terjadi ada tidak sesuai dan sangat bertentangan |
|
PENDAMPINGAN MEMBANGUN PEMIMPIN HAMBA DI SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA EBENHAEZER |
Author : Sri Wahyuni Kusradi, Marlon Butarbutar, Ferdinan Pasaribu |
Abstract | Full Text |
Abstract :Artikel ini hendak memaparkan sebuah pola pendampingan untuk membentuk para mahasiswa Sekolah Tinggi Theologia Ebenhaezer (STTE) sebagai pemimpin hamba. Hal ini dilatarbelakangi oleh kurangnya jumlah hamba Tuhan yang sekaligus dapat menjadi seorang pemimpin. Juga adanya pandangan bahwa seorang pemimpin sejati hanya dilahirkan, bukan dibentuk. Ada banyak bahasan tentang Servant Leader, tetapi artikel ini membahas pendampingan dalam pembentukan sebagai seorang servant leader di STTE. Dalam tulisan ini penulis menggunakan metode kualitatif. Untuk menemukan problem tersebut penulis mewawancarai beberapa mahasiswa yang sedang dibentuk di STTE, penulis juga berusaha menemukan landasan teoritis tentang nurturing atau pendampingan untuk membentuk para Pemimpin Hamba dan merelevansikannya dalam pembentukan para mahasiswa Teologi. Berdasarkan evaluasi tersebut dapat diketahui bahwa nurtuting atau pendampingan yang dilakukan secara efektif dapat menolong para mahasiswa menjadi para pemimpin Hamba yang kuat |
|
PENERAPAN KEPEMIMPINAN PASTORAL YESUS KRISTUS DALAM KITAB INJIL BAGI SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA |
Author : Adi Putra, Gunar Sahari |
Abstract | Full Text |
Abstract :Penelitian ini membahas tentang kepemimpinan pastoral Yesus Kristus seperti yang tertulis dalam kitab Injil, untuk selanjutnya diterapkan dalam Kurikulum Sekolah Tinggi Teologi Pelita Dunia (STT Pelita Dunia). Sehingga setiap lulusan yang dihasilkan dapat memahami dan mempraktikkan kepemimpinan pastoral yang benar sesuai dengan ajaran dan tindakan Yesus Kristus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang mengkombinasikan kajian pustaka dengan beberapa hasil wawancara dengan beberapa alumni. Melalui penelitian ini diperoleh informasi bahwa pastoral leadership Yesus berdasarkan penjelasan dalam Injil terlihat dengan jelas dalam tiga hal, seperti: pastoral leadership Yesus menjalankan visi Allah, pastoral leadership Yesus menjangkau yang hilang dan memperbaiki relasi dan pastoral leadership Yesus memuridkan dan mengutus. Selain itu, penelitian ini juga menyimpulkan bahwa STT Pelita Dunia perlu memasukkan dan mengajarkan Pastoral Leadership kepada setiap mahasiswa guna menghasilkan lulusan yang dapat melayani seperti Yesus |
|
SPIRITUALITAS DOA PUJA YESUS MENURUT BAPA-BAPA PHILOKALIA |
Author : Hisikia Gulo1, Hendi |
Abstract | Full Text |
Abstract :Artikel ini adalah sebuah ulasan tentang spiritualitas doa puja Yesus menurut Bapa-bapa Philokalia bagi pertumbuhan rohani jemaat dalam buku yang berjudul Philokalia: The Bible of Orthodox Spirituality, buku ini merupakan satu buku yang tidak banyak diketahui orang percaya oleh karena topik ini jarang dibahas, bahkan kurang di dalami oleh Gereja. Tujuan dari penelitian ini mengeksplorasi bahwa Doa puja Yesus merupakan satu disiplin rohani, praktiknya membantu manusia mengendalikan pikiran dari banyak pikiran yang mengembara sehingga dapat lebih memusatkan perhatian pada Yesus Kristus. Metode penelitian adalah kajian literature yang di interaksikan dengan teks lain yang berkaitan didalam Alkitab dan Bapa-bapa Gereja lainnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa permohonan belas kasihan Allah dalam Doa puja Yesus menyadarkan manusia bahwa Allah satu-satunya sumber pertolongan dalam kesakitan dan penderitaan fisik maupun batin |
|
TEOLOGI PENGGEMBALAAN YEHEZKIEL DALAM MENGHADAPI TANTANGAN KEHIDUPAN JEMAAT |
Author : Linda Zenita Simanjuntak, Samuel Abdi Hu, Lugimin Aziz |
Abstract | Full Text |
Abstract :Artikel ini berangkat dari gagasan tentang fakta di berbagai belahan dunia, khususnya segmen penggembalaan dalam teologi Kristen. Sebagai sebuah nubuatan, tentunya nabi Yehezkiel memiliki banyak pesan penting bagi kehidupan para Gembala saat itu. Yehezkiel 34 sebagai salah satu bagian nubuat yang krusial bagi para pembaca saat ini, khususnya bidang teologi praktis patut untuk dikaji guna memperoleh tuntunan yang bermakna bagi para Gembala Jemaat dalam menggembalakan sekelompok orang yang menghadapi berbagai tantangan dalam hidup. Berbagai tantangan tersebut semakin pelik ketika pandemi corona dideklarasikan pada awal tahun 2020. Dengan menggunakan metode studi pustaka, peneliti menggali berbagai karya sastra untuk menjawab kebutuhan di lapangan, khususnya teologi pastoral sebagai bagian dari teologi praktis. Hasil penelitian menyatakan bahwa semangat penggembalaan tidak boleh diredupkan oleh tantangan hidup yang semakin kompleks. Isi nubuatan dalam Yehezkiel 34 ini membahas dua bidang yang berbeda, tentang penghakiman dan pengharapan di dalam Kristus. Dalam hal pengharapan nubuatan, Yehezkiel 34 memberi domba-domba itu harapan penuh sukacita untuk menunggu campur tangan Tuhan selama praktik penggembalaan yang menyesatkan. Di sisi lain, sebagian Gembala justru memiliki kesempatan untuk menunjukkan kekuatan dan kepemimpinan. Tuhan telah memberikan alat dan kebijaksanaan bijak kepada para Pendeta untuk memimpin jemaat pada kenyamanan hidup baik secara fisik maupun spiritual |
|
ANTARA SELFIE DAN SELFLESS: SEBUAH TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP TREN INSTAGRAM |
Author : Yudi Jatmiko |
Abstract | Full Text |
Abstract :Tidak dapat dipungkiri, kehadiran instagram membuat dunia menjadi penuh gambar. Pesan-pesan yang umumnya didominasi oleh kata-kata berubah menjadi kumpulan gambar yang berwarna-warni dalam instagram. Gambar menjadi pesan artistik yang melampaui kata-kata dalam instagram. Gambar juga menghadirkan dunia yang meretas batas-batas rujukan kata. Di sisi yang lain, banyak pengamat yang mengakui sisi destruktif dari instagram. Gambar yang dimaksudkan menjadi pesan yang mengungkap keindahan berubah fungsi menjadi sarana pemuas diri. Gambar menjadi konteks di mana diri menjadi pusat pesan dan pusat dunia. Dalam konteks iman Kristen, hal ini jelas bersifat fatal! Kehidupan yang berpusatkan pada diri bersifat kontradiktif dengan natur Kristen sebagai gambar Allah, yang notabene harus mewujudkan kehidupan yang berpusatkan pada Allah. Yang menjadi pertanyaannya ialah bagaimanakah seharusnya iman Kristen menyikapi instagram? Inilah yang menjadi fokus penelitian penulis. Untuk menjawab pertanyaan di atas, dengan menggunakan metodologi pendekatan fenomenologi dan riset kepustakaan, penulis akan menguraikan sejarah dan dampak dari instagram. Kemudian, penulis akan menganalisisnya dari perspektif iman Kristen, khususnya hal-hal yang berkaitan dengan filosofi di balik instagram. Penulis meyakini instagram tidak buruk pada dirinya sendiri, namun sikap yang tepat perlu dirumuskan dalam menghadirkan gambar Allah yang lebih jelas dalam dunia yang makin penuh gambar ini |
|
MAKNA UNGKAPAN YANG SULUNG DALAM KOLOSE 1:15 SEBAGAI TANGGAPAN TERHADAP PEMAHAMAN KRISTOLOGI SAKSI YEHUWA |
Author : Jacob Timisela |
Abstract | Full Text |
Abstract :Pada pertengahan abad ke-19 hingga sekarang umat Kristen seringkali dibingungkan dan diresahkan dengan berbagai gerakkan dan ajaran Saksi- Saksi Yehuwa yang dinilai telah merendahkan Superioritas Kristus. Secara khusus ketika mereka menafsirkan kata prototokos dalam Kolose 1:15 yang sangat berbeda, bahkan dinilai sangat bertentangan dengan pemahaman dan keyakinan kristen secara umum. Untuk mencapai tujuan penelitian dan penulisan, maka penelitian menggunakan metode kualitatif untuk kajian biblika dengan menggunakan pendekatan eksegesis terhadap kata ‘yang sulung atau prototokos’ dalam Kolose 1:15. Hasil dari penelitian ini menemukan adanya perbedaan dasar dan latar belakang penafsiran yang digunakan oleh Saksi-saksi Yehuwa dengan dasar dan latar belakang penafsiran umat kristen pada umumnya terhadap kata ‘yang sulung atau prototokos’ dalam Kolose 1:15. |
|
STRATEGI PELAYANAN MISI DIMASA PANDEMI CORONAVIRUS DISEASE 2019 |
Author : Adieli Waruwu, Samuel Purdaryanto |
Abstract | Full Text |
Abstract :Akhir tahun 2019 seluruh dunia dan Indonesia dikejutkan dengan kemunculan wabah baru coronavirus disease 2019. Sudah lebih setahun bencana ini menyerang. Korban diseluruh dunia sudah mencapai lebih dari seratus juta dengan korban meninggal lebih dari dua juta orang. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah penyebaran virus ini, salah satunya adalah pembatasan social, sehingga memberikan dampak dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Salah satu dampaknya adalah pelayanan misi yang biasa melakukan interaksi sosial dan tatap muka. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka, pengamatan dan wawancara lalu mendeskripsikan, penelitian ini akan memberikan jawaban dan solusi bagi strategi pelayanan misi dimasa pandemi covid19. Hasil dari penelitian ini menemukan jawaban pelayanan misi secara daring atau online, Dengan memanfaatkan jaringan internet dan media sosial, Injil tetap dapat diberitakan meskipun terjadi pembatasan sosial. Facebook, YouTube, Instagram dan Tiktok adalah beberapa aplikasi media sosial yang dapat digunakan untuk pelayanan misi dimasa pandemi covid-19 , melalui aplikasi tersebut berita Inil dapat disajikan dalam bentuk tulisan, audio dan video yang dibagikan melalui media sosial. Strategi ini, dengan kekuatan dan kelemahannya, memberikan peluang yang besar untuk tetap mengerjakan Amanat Agung Tuhan Yesus pada masa pandemi covid-19 |
|
MEMBANGUN SOLIDARITAS KEMANUSIAAN: KRITIK NABI AMOS TERHADAP PRAKTIK PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA |
Author : Gernaida K.R. Pakpahan |
Abstract | Full Text |
Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pelaksanaan hak azasi manusia pada abad ke 8 sM. Kritik nabi Amos ditujukan terhadap kegagalan bangsa-bangsa membangun solidaritas kemanusiaan yang ditunjukkan dalam berbagai pelanggaran hak asasi manusia. Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kritik bentuk, pendekatan sinkronik dan diakronik yang berusaha untuk mengkaji konteks historis kitab Amos. Hasil yang diperoleh dari penelitian bahwa pelanggaran terhadap hak asasi manusia pada zaman Amos meliputi: perampasan hak hidup dan hak milik seseorang, perdagangan dan perbudakan manusia, hilangnya solidaritas persaudaraan, kemarahan dan balas dendam, intimidasi, teror dan ketakutan, penghinaan terhadap diri manusia, menolak supremasi hukum. Kejahatan kemanusiaan Israel didorong spirit materialistik sehingga melakukan penjualan orang benar, orang miskin, orang lemah, eksploitasi perempuan, denda dan hutang. Membangun sodiraritas kemanusian melalui penegakan hukum sehingga tercipta kebenaran dan keadilan dalam masyarakat |
|